Sunday, September 24, 2006

SUKSESI

PENGERTIAN

Sepanjang masa, ekosistem akan mengalami perubahan dalam struktur maupun fungsi, ekosistem tidak bisa 100% tetap sama pada waktu yang berbeda. Perubahan dalam ekosistem mungkin disebabkan oleh:
1. perubahan iklim.
2. pengaruh faktor luar secara lokal, seperti api dan pencemaran.
3. perkembangan alami suatu ekosistem, berupa perubahan-perubahan yang berlangsung dalam ekosistem dalam perjalanannya menuju kedewasaan. Proses ini disebut dengan suksesi.
Proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung menuju ke suatu arah secara teratur disebut dengan suksesi.

Peristiwa perubahan ini dapat berlangsung cepat atau lambat. Perubahan yang cepat biasanya disebabkan oleh peristiwa non biotik seperti: kebakaran hutan, letusan vulkanis, gempa, banjir dan lain-lain. Perubahan yang lambat dari peristiwa non biotik adalah pendangkalan sungai/danau, perubahan iklim, pembentukan pegunungan, pengikisan air dan lain-lain.

JENIS-JENIS SUKSESI

Suksesi dapat dibedakan menjadi:
a. Suksesi primer, yaitu perubahan yang terjadi pada tempat-tempat yang sebelumnya tidak dihuni oleh organisme.
b. Suksesi sekunder, yaitu perubahan ekosistem yang terjadi pada tempat-tempat dimana sudah pernah terdapat organisme sebelumnya namun dalam perkembangannya terhambat oleh halangan, seperti kebakaran.

Ada beberapa peraturan umum yang berlaku pada suksesi yaitu;
1. susunan jenis terus berubah selama suksesi.
2. jumlah dan jenis semakin bertambah hingga mencapai klimaks.
3. biomassa (berat total populasi yaitu sama dengan jumlah individu dalam populasi yang dikalikan dengan berat rata-rata individu tersebut) dalam ekosistem maupun banyaknya bahan organik mati bertambah selama suksesi hingga mencapai keseimbangan.
4. jaring pangan berkembang lebih kompleks dan hubungan antar jenis menjadi lebih khusus,
5. meski jumlah bahan organik baru yang disusun produsen tetap sama tapi jumlah persen yang digunakan pada berbagai tingkat tropik meningkat.

Perubahan ekosistem ini memerlukan proses. Urutan komunitas yang mengisi daerah yang sedang dalam perkembangan disebut dengan sere. Ada dua macam jenis sere yaitu:

1. Xerosere, bila suksesi berlangsung mulai dari kondisi lingkungan kering. Contoh:
a. pada tanah pertanian atau ladang yang ditinggalkan, akan terjadi perubahan vegetasi pada lahan:
? mula-mula lahan akan dipenuhi tanaman gulma,
? kemudian tumbuh semak-semak, bila iklim dan tanah sesuai,
? lalu tumbuh pohin-pohon liar.
b. delta dan gunung baru:
? tumbuh lumut kerak (lichenes) serta tumbuhan lumut lain. Tumbuhan perintis akan mulai melapukkan permukaan lahan membentuk tanah sederhana,
? tumbuh rumput tahan kering dan tumbuhan herba lain, bagian tumbuhan yang mati diurai dekomposer sehingga lapisan tanah menjadi lebih tebal,
? tumbuh semak-semak,
? lama-lama tumbuh pepohonan,
? pada akhirnya ekosistem akan mencapai keadaan seimbang, dalam artian perubahan yang terjadi kecil dan tidak akan mengubah ekosistem.

2. Hidrosere, bila dimulai dari kondisi basah. Contoh:
a. zone akuatik, tertanam pada dasar kolam, mengapung dan tenggelam, muncul di atas permukaan air,
b. zone rawa,
c. zone berumput,
d. zone semak,
e. hutan kayu.

Proses perubahan vegetasi seperti ini juga diikuti oleh perubahan komunitas hewan, yang ikut berproses membentuk ekosistem secara bertahap. Akan terdapat jenis-jenis hewan yang menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan berbeda berturut-turut menempati daerah yang berkembang ini.

*********Gambar. Perkembangan ekosistem yang bermula tidak sama
menuju komunitas puncak yang sama (hutan hujan tropis)

Kecepatan proses suksesi dipengaruhi oleh:
1. luasnya komunitas asal yang rusak karena gangguan,
2. jenis tumbuhan di sekitar komunitas terganggu,
3. kehadiran pemencar biji dan benih,
4. iklim, terutama arah dan kecepatan angin,
5. macam substrat baru yang terbentuk,
6. sifat jenis tumbuhan sekitar tempat terjadinya suksesi.

Tahap akhir perkembangan suksesi adalah terbentuknya komunitas puncak yang dapat dikatakan berada dalam keadaan seimbang. Keadaan seimbang, tetap adanya tumbuhan dan hewan, tidak punah dan tetap hidup berkelanjutan desebut sebagai equilibrium atau homeostasis. Puncak dari homeostasis adalah batas daya dukung suatu ekosistem.

HABITAT

Komponen ekosistem biotik menempati suatu daerah yang dinamakan habitat. Habitat adalah tempat hidup suatu organisme dengan segala benda dan mahluk hidup di tempat itu. Selain habitat dikenal pula istilah nicia. Nicia ekologi suatu organisme adalah baik itu ruang fisik yang ditempati maupun peran fungsional organisme tersebut dalam komunitas. Dalam nicia diperhatikan pula apa yang dilakukan (perilaku) organisme.

Tumbuhan dan hewan merupakan komponen biotik suatu ekosistem yang hidupnya dipengaruhi oleh keadaan lingkungan. Faktor-faktor limit pertama-kali dikemukakan oleh ahli kimia dari Jerman, Justus von Liebig (1840). Jenis faktor lingkungan dapat digolongkan dalam:
1. faktor cuaca : cahaya, temperatur, kelembaban dan angin.
2. faktor edafik : keadaan nutrien, keasaman dan kelembaban tanah.
3. faktor topografik : kemiringan dan ketinggian dari permukaan laut.
4. faktor biotik : semua interaksi organisme seperti kompetisi.