Sunday, September 24, 2006

KUALITAS PENDUDUK DAN LINGKUNGAN HIDUP

Masalah kualitas penduduk adalah masalah tingkat kehidupan penduduk yang terutama dilihat dari faktor kemakmuran dan fasilitas hidup yang tersedia. Kebutuhan hidup manusia berkembang setiap waktu. Saat ini pemenuhan kebutuhan manusia tidak hanya sebatas pada kebutuhan primer tapi juga kebutuhan sekunder.

Bentuk-bentuk kualitas kehidupan yang tidak menguntungkan di Indonesia adalah:
a. Pendapatan perkapita kecil,
b. Besarnya angka putus sekolah,
c. Wabah penyakit, dan lain-lain.

Untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk pada umumnya dilakukan dengan melihat indikator pendapatan nasional perkapita/PCI (per-capita income). PCI adalah pendapatan rata-rata penduduk per-orang per-tahun.

Rumus: PCI = GNP / jml penduduk

Keterangan :
PCI = per-capita income
GNP = gross national product / pendapatan nasional kasar

Pendapatan nasional kasar adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu masyarakat atau bangsa, biasanya dihitung dalam jangka waktu satu tahun, yang diperhitungkan dan dinyatakan dalam nilai uang. Pada dasarnya, mengukur tingkat kemakmuran penduduk dengan PCI masih belum menggambarkan keadaan kemakmuran penduduk yang sebenarnya (tingkat kemakmuran semu). Karena kenyataannya PCI tidak merata pada setiap penduduk di sebuah negara, sebagian penduduk pendapatan aslinya lebih besar dari PCI dan sebagian besar lebih kecil dari PCI.
Untuk melihat tingkat kesejahteraan penduduk dikembangkan cara perhitungan lain yang dirasa lebih menggambarkan keadaan sebenarnya yaitu dengan Physical Quality of Life Index (PQLI).

Angka ini diperhitungkan dari tiga indikator yang saling berhubungan satu sama lain, yaitu:
1. angka kematian bayi, merupakan indikator tingkat pendapatan masyarakat yang rendah.
2. angka harapan hidup, merupakan gambaran dari daya dukung lingkungan hidupnya.
3. angka melek huruf, untuk mengetahui tingkat pendidikan di suatu daerah.

Pada saat yang lalu, ukuran baku kesejahteraan yang berlaku umum adalah terpenuhinya kebutuhan primer penduduk. Namun di jaman sekarang paradigma tersebut mulai bergeser seiring dengan perkembangan dan kemajuan budaya manusia.

Pada saat ini, beberapa faktor yang dipertimbangkan sebagai kebutuhan baku masyarakat adalah:
1. kebutuhan pokok (makanan, pakaian dan tempat tingal),
2. kebutuhan penjagaan kesehatan,
3. kebutuhan meningkatkan kualitas kehidupan melalui pendidikan,
4. kebutuhan komunikasi.

Standar hidup tinggi bermakna keadaan dimana sebagian besar kebutuhan dapat dipenuhi dengan pendapatan rata-rata penduduk setempat dan sebaliknya, standar hidup rendah berarti masyarakat hanya dapat memenuhi sebagian kecil dari kebutuhan tersebut.

Kualitas penduduk berkaitan dengan kemiskinan. Pertumbuhan penduduk yang tinggi biasanya mengurangi kemampuan negara untuk meningkatkan standar hidup sehingga pendapatan perkapita rendah. Pendapatan rendah menimbulkan efek kemiskinan yang berakibat kurangnya partisipasi penduduk dalam bidang pembangunan. Walaupun miskin merupakan keadaan secara ekonomis tetapi implikasinya meliputi aspek sosial, budaya dan kemanusiaan yang cenderung merugikan.